BAB
14
NERACA
PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING,DAN UTANG LUAR NEGERI
14.1 Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Indonesia
triwulan IV-2013 kembali mencatat surplus sebesar USD 4,4 miliar, setelah
selama tiga triwulan terakhir mengalami defisit. Perbaikan NPI triwulan IV-2013
ditopang defisit transaksi berjalan yang menurun cukup tajam menjadi USD4,0
miliar (1,98% PDB), jauh lebih rendah dari defisit triwulan sebelumnya sebesar
USD8,5 miliar (3,5% PDB) dan perkiraan awal Bank Indonesia. Surplus NPI
triwulan IV-2013 ditopang juga oleh peningkatan surplus transaksi modal dan
finansial yang mencapai USD 9,2 miliar, lebih besar dari surplus pada triwulan
sebelumnya sebesar USD5,6 miliar. Surplus NPI triwulan IV-2013 pada gilirannya
mendorong kenaikan cadangan devisa dari USD95,7 miliar pada triwulan III-2013
menjadi USD99,4 miliar pada desember 2013, atau setara 5,5 bulan impor dan
pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kinerja NPI triwulan IV-2013 yang
kembali mencatat surplus tersebut tidak lepas dari kontribusi positif bauran
kebijakan yang telah dilakukan BI bersama dengan pemerintah dalam menurunkan
defisit transaksi berjalan dan memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Dengan perkembangan
triwulan IV-2013 tersebut maka NPI keseluruhan tahun 2013 mencatat defisit
USD7,3 miliar setelah sebelumnya surplus USD0,2 miliar pada tahun 2012. Pada
satu sisi, defisit NPI 2013 dipengaruhi melebarnya defisit transaksi berjalan
menjadi USD28,5 miliar (3,26% PDB), lebih besar daripada defisit USD24,4 miliar
(2,78% PDB) pada tahun 2012. Perkembangan ini dipengaruhi melambatnya
pertumbuhan ekonomi dunia dan turunnya harga komunitas global, yang kemudian
yang berdampak pada penurunan ekspor indonesia yang banyak berbasis sumber daya
alam. Defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi belum kuatnya kapasitas
produksi domestik dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan bahan modal serta
kebijakan bauran energi nasional yang belum optimal, yang pada gilirannya
mendorong masih besarnya impor, meskipun telah mencatat pertumbuhan negatif di
2013. Selain itu, neraca jasa dan neraca pendapatan yang masih mencatat defisit
juga berpengaruh pada defisit transaksi berjalan. Pada sisi lain, defisit NPI
2013 juga berasal dari berkurangnya surplus transaksi modal dan finansial dari
sebelumnya USD24,9 miliar pada 2012 menjadi USD 22,7 miliar pada tahun 2013.
Penurunan transaksi modal dan finansial terutama terjadi pada triwulan II dan
triwulan III 2013, selain dipengaruhi turunnya modal masuk ke indonesia yang
dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian dipasar keuangan global terkait rencana
pengurangan stimulus moneter AS (tapering off) juga dipengaruhi persepsi negatif
investor asing terhadap inflasi yang sempat meningkat dan defisit transaksi
berjalan yang melebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar