Jumat, 01 Mei 2015

BAB 14 Neraca Pembayaran, Arus Modal Asing dan Utang Luar Negeri

BAB 14
NERACA PEMBAYARAN, ARUS MODAL ASING,DAN UTANG LUAR NEGERI

14.1 Neraca Pembayaran

Neraca Pembayaran Indonesia triwulan IV-2013 kembali mencatat surplus sebesar USD 4,4 miliar, setelah selama tiga triwulan terakhir mengalami defisit. Perbaikan NPI triwulan IV-2013 ditopang defisit transaksi berjalan yang menurun cukup tajam menjadi USD4,0 miliar (1,98% PDB), jauh lebih rendah dari defisit triwulan sebelumnya sebesar USD8,5 miliar (3,5% PDB) dan perkiraan awal Bank Indonesia. Surplus NPI triwulan IV-2013 ditopang juga oleh peningkatan surplus transaksi modal dan finansial yang mencapai USD 9,2 miliar, lebih besar dari surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD5,6 miliar. Surplus NPI triwulan IV-2013 pada gilirannya mendorong kenaikan cadangan devisa dari USD95,7 miliar pada triwulan III-2013 menjadi USD99,4 miliar pada desember 2013, atau setara 5,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Kinerja NPI triwulan IV-2013 yang kembali mencatat surplus tersebut tidak lepas dari kontribusi positif bauran kebijakan yang telah dilakukan BI bersama dengan pemerintah dalam menurunkan defisit transaksi berjalan dan memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Dengan perkembangan triwulan IV-2013 tersebut maka NPI keseluruhan tahun 2013 mencatat defisit USD7,3 miliar setelah sebelumnya surplus USD0,2 miliar pada tahun 2012. Pada satu sisi, defisit NPI 2013 dipengaruhi melebarnya defisit transaksi berjalan menjadi USD28,5 miliar (3,26% PDB), lebih besar daripada defisit USD24,4 miliar (2,78% PDB) pada tahun 2012. Perkembangan ini dipengaruhi melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan turunnya harga komunitas global, yang kemudian yang berdampak pada penurunan ekspor indonesia yang banyak berbasis sumber daya alam. Defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi belum kuatnya kapasitas produksi domestik dalam memenuhi kebutuhan bahan baku dan bahan modal serta kebijakan bauran energi nasional yang belum optimal, yang pada gilirannya mendorong masih besarnya impor, meskipun telah mencatat pertumbuhan negatif di 2013. Selain itu, neraca jasa dan neraca pendapatan yang masih mencatat defisit juga berpengaruh pada defisit transaksi berjalan. Pada sisi lain, defisit NPI 2013 juga berasal dari berkurangnya surplus transaksi modal dan finansial dari sebelumnya USD24,9 miliar pada 2012 menjadi USD 22,7 miliar pada tahun 2013. Penurunan transaksi modal dan finansial terutama terjadi pada triwulan II dan triwulan III 2013, selain dipengaruhi turunnya modal masuk ke indonesia yang dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian dipasar keuangan global terkait rencana pengurangan stimulus moneter AS (tapering off) juga dipengaruhi persepsi negatif investor asing terhadap inflasi yang sempat meningkat dan defisit transaksi berjalan yang melebar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar